Senin, 14 Oktober 2013

ANALISIS HASIL OBSERVASI



PT POS INDONESIA
Di PT Pos Indonesia tidak terdapat Public Relations secara khusus, melainkan  Humas sekaligus manajer marketing. Humas disini menerapkan konsep Public Relations yang di praktikkan oleh  “The Father of Public Relations”  Ivy Lee dengan teorinya state of being.
Teori Public Relations “state of being”  yaitu kegiatan Public Relations itu sudah dalam bentuk biro, bagian, seksi, urusan, dan lain-lain. Dalam pengertian ini PR dikatakan sebagai metode komunikasi atau PR sebagai lembag. Rangkaian yang dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, logis dan sistematis (tahapan metode research atau fact finding, planning, action dan evaluation).
Semua yang berkaitan dengan internal dan eksternal tidak ada yang tertutup. Artinya terbuka di khalayak itu dalam hal pemberian informasi. Tidak berarti untuk internal itu semua di ketahui oleh karyawan tentang kewenangan – kewenangan direksi. Dan khalayak tidak mungkin diberi informasi yang sifatnya rahasia untuk kantor Pos.
Sesuai dengan teori yang tertulis diatas, meskipun Humas manajer marketing disini diberi kewajiban dan kewenangan untuk menyelesaikan suatu tugas, tapi tetap ada bagian-bagian, atau instansi-instansi tersendiri. Dan semua tujuan itu di rencanakan secara pasti, mapan, logis dan sistematis sesuai dengan meeting.
Karakteristik khusus dari seorang Humas di PT Pos Indonesia, Humas cenderung mengkoordinasikan terlebih dulu dengan top manajer. Artinya ketika Humas tidak bisa mengadapi permasalahan urusan kantor maka permasalahn tersebut direalisasikan oleh Top Manajer.
Humas memberi perhatian penuh dalam melayani pelanggan, mereka mencegah terjadinya kekecewaan pelanggan. Mereka tidak membiarkan pelanggannya keluar dari kantor Pos tanpa mendapatkan kepuasan. Jadi pelanggan itu mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Kantor pos mengusahakan layanan yang terbaik.
Humas kantor Pos menjaga relasi komunikasi dengan masyarakat melalui sosialisasi di berbagai media, yaitu melalui radio, melalui internet, melalui brosur. Sehingga pelanggan tetap mempercayai pelayanan dari kantor Pos. Dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Dimana pihak kantor pos harus bisa mempertahankan konsumen tetap yang bisa menghasilkan income bagi pihak kantor Pos. apapun upaya akan dilakukan pihak kantor Pos untuk tetap menjalin relasi dengan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar