Rabu, 16 Oktober 2013

Etnografi



1.      Jelaskan sejarah etnografi
Menurut Bungin, 2012, pada buku Penelitian Kualitatif hal.228 Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi. Etnografi merupak suatu embrio dari antropologi, yaitu lahir pada tahap pertama dari perkembanganna, yaitu sebelum tahun 1800-an. Etnografi merupakan hasil-hasil catatan penjelajah eropa tatkala mencari rempah-rempah ke Indonesia. Mereka mencatat semua fenomena menarik yang di temui selama perjalanannya, antara lain berisi tentang adat-istiadat, susunan masyarakat, bahasa, dan cirri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut.
Etnografi yang kemudian diartikan sebagai deskripsi tentang bangsa-bangsa berasal dari kata ethnos dan grapheis. Ethnos berarti bangsa atau suku bangsa, sedangkan grapheis adalah tulisan atau uraian. Charles Winnick (1915;193) mendefinisikan etnografi sebagai the study of individual culture. It is primarily a descriptive and noninterprestative study… (Dyson  ;1)   hal yang sama dikatakan oleh Adamson E. Hoebel, menurut Hoebel (1966;8) rtnografi adalah to write about peoples. As we used the term, if refers to descriptive study of human study..” Menulis tentang masyarakat. penulisannya mengacu pada studi deskriptif.
Dalam perkembangan dewasa ini, etnografi tidak hanya merupakan paparan saja tanpa interpretasi. Roger M. Keesing (1989;250) mendefinisikannya sebagai pembuatan dokumentasi dan analisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan. Artinya, dalam mendeskripsikan suatu kebudayaan seorang etnografer (peneliti etnografi) juga menganalisis. Jadi, bisa disimpulkan, masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam kurun waktu yang sama.
Bila dalam antropologi sebagai pengamatan empiris dan mengkalasifikasikan kasus, maka etnografi ini menarik ketika digunakan oleh ilmu-ilmulain, seperti sosiaologi, ekonomi,dan politik, ketikahendak mencermati persoalan-persoalan yang tampak “kecil” dalam konteks yang lebih luas. Ringkasnya, bila seorang peneliti ingin mencermati fenomena secara holistic (menyeluruh), sebagaimana ciri khas antropologi.

2.      Jelaskan varian etnografi
Menurut Kriyantono (Daymon & Holloway,2003; Kriyantono, 2010b; Littlejohn & Foss, 2008; Madison, 2005; Saville-troike,2003; Simon & Dippo, 1986; Thomas,1990; Wimmer & Dominick, 2006) dalam buku Modul Bahan Ajar UBDistanceLearning, h.40-41, etnografi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa varian
a.       Berdasarkan cakupan realitas yang diriset
-          Etnografi makro
Riset etnografi yang mengkaji dan mendeskripsikan budaya keseluruhan dari suatu komunitas atau masyarakat budaya. Misalnya, riset tentang kebiasaan ritual keagamaan dan kemsyarakatan di suku Dayak.
-          Etnografi mikro
Lebih cenderung mengkaji dan mendeskripsikan unit analisis yang lebih kecil, seperti sub kelompok, organisasi, perusahaan, lembaga, profesi, khalayak, perilaku peminum bir di bar, proses belajar-mengajar di sekolah atau proses pengambilan keputusan di top Manajemen
b.      Berdasarkan tataran analisis
-          Etnografi deskriptif (konvensional/deskriptif)
Etnografi yang lebih bersifat mendeskriptifkan realitas kelompok /group melalui analisis, pengungkapan pola-pola, pembuatan tipologi-tipologi dan kategori.peneliti cenderung bertujuan untuk mendeskripsikan secara detil dan holistik bagaimana karakterisitik perilaku budaya tertentu.
-          Etnografi kritis (critical ethnography)
Etnografi yang bertujuan mengeksplorasi beberapa factor tersembunyi seperti bagaimana kekuasaan atau kekuatan dan hegemoni memengaruhi suatu masyarakat serta berupaya membuka agenda-agenda tersembunyi di balik sebuah realitas. Bahasan tentang etnografi kritis ini akan disampaikan tersendiri dalam bagian yang lain di buku ini.
c.       Berdasarkan fokus realitas yang diriset
-          Etnografi komunikasi
Pada dasarnya, metode ini adalah penerapan metode etnografi untuk mengkaji pola-pola komunikasi, seperti apa yang di konsumsikan, cara berkomunikasi, situasi-situasi komunikasi, aturan-aturan berkomunikasi, komponen-komponen komunikasi , dan fungsi-fungsi komunikasi dalam komunitas. Etnografi yang fokus pada pola-pola perilaku komunikasi sebagai salah satu bagian dari sistem budaya, yang berfungsi di dalam keseluruhan konteks budaya, dan yang berfungsi menghubungkan pola-pola bagian dari sistem budaya lainnya. Karenanya studi etnografi komunikasi ini berfungsi tiga komponen pokok: bahasa, komunikasi, dan budaya. Contoh riset etnografi komunikasi dapat menemukan jenis-jenis bahasa yang biasa digunakan untuk mempresentasikan kegiatan., beristirahat (tidur) pada masyarakat jawa, yaitu turu, tilem, dan sare. Penggunaannya ini tergantung pada konteks komunikasi yang berbeda seperti dengan siapa berbicara dan dalam situasi apa berbicara, yang semuanya menjadi budaya keseharian masyarakat Jawa.
-          Etnografi analisis isi
Metode ini memadukan metode analisis isi dan observasi partisipan. Peneliti mengkaji dokumen-dokumen komunikasi, seperti gambar, berita teks iklan, novel, newsletter, buku pelajaran atau pun press-release untuk memahami budaya tertentu yang melatarbelakangi produksi dokumen-dokumen tersebut. Analisis dokumen ini diperdalam dengan observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan pelaku-pelakuyang terkait dengan produksi dokumen. Tujuannya adalah untuk memahami konteks-konteks yang terjadi, seperti ideology, motif, nilai, dan norma si pembuat dokumen. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui proses produksi dokumenkomunikasiyang diteliti, misalnya bagaimanainteraksi-interaksi yan terjadi dalam ruang redaksi, nilai-nilai apa yang dominan memutuskan baik tidaknya suatu berita atau bagaimana proses pembentukan konstruksi social dari peristiwa yang di beritakan. Terakhir Peneliti mesti mensinergikan dua temuan , dari analisis isi dan observasi partisipan, dan menginterpretasikan yang dapat dihasilkan pengetahuan tentang bagaimana dokumen-dokumen komunikasi memengaruhi budaya dan bagaimana kontek-konteks social budaya si pembuat dokumentasi terepresentasi dalam produk-produk komunikasi tersebut.

3.      Jelaskan perbedaan-perbedaan dari varian etnografi
Pada pembahasan soal no.2, dapat di simpulkan perbedaan sebagai berikut:

Varian
Target penelitian
Etnografi Mikro
Budaya keseluruhan
Etnografi Makro
Budaya suatu kelompok kecil
Etnografi Deskriptif
Mengungkap realitas kelompok
Etnografi Kritis
Mengungkap faktor yang tersembunyi
Etnografi Komunikasi
Mengkaji pola komunikasi
Etnografi Analisis isi
Mengkaji dokumen komunikasi

4.      Jelaskan apa itu etnografi dan critical ethnography termasuk akar tradisi pemikiran yang mendasarinya
Dalam buku (Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, 2008) h.67-68 etnografi adalah riset yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana individu-individu menggunakan budayanya untuk memaknai realitas. Riset ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan kebudayaan tertentu secara mendalam dari berbagai aspekseperti artefak-artefak budaya, pengalaman-pengalaman hidup, kepercayaan, dan sistem nilai dari suatu masyarakat. untuk itu periset biasanya terjun langsung dalam waktu lama bergaul di tengah-tengah masyarakat yang ditelitinya. Periset melakukan wawancara mendalam, mengobservasi perilaku, menelusuri dokumen-dokumen dan artefak-artefak budaya serta menggelar diskusi kelompok (FGD).
Dewasa ini, etnografi berkembang bukan hanya untuk meriset perilaku social budaya masyarakat tertentu. Di dunia pemasaran, misalnya, para produsen, pemasar atau pengiklan telah menggunakan metode ini. Contoh seorang pemasar rokok dapat menggunakan metode ini dengan terjun langsung di tengah-tengah para perokok yang menjadi target pasar rokoknya, antara lain interaksinya, pola percakapan, kebiasaan-kebiasaan mereka sehari-hari, kepercayaan dan sistem nilai mereka. Informasi ini menjadi dasar agar rokok yang dipasarkan sesuai dengan pola hidup target pasarnya.
            Saat ini dikenal pula etnografi kritis (critical ethnography). Metode ini bertujuan mengeksplorasi beberapa faktor seperti bagaimana kekuasaan dan hegemoni memengaruhi suatu masyarakat serta berusaha membuka agenda-agenda tersembunyi dibalik sebuah fenomena di masyarakat. etnografi kritis menurut Jim Thomas (1993;4) dalam buku (Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, 2008) h.68, adalah etnografi konvensional dengan tujuan politik. Artinya periset merasa mempunyai tanggungjawab moral untuk memberikan kontribusi mengubah kondisi ketidak adilan bagi masyarakat yang dirisetnya dengan cara memberikan kesempatan untuk mengekspresikan suara hati mereka. Madison (2005), menyebut sebagai tanggung jawab etis untuk mengeksplorasi ketidakadilan yang merusak prinsip-prinsip moral dari kebebasan manusia dan kesejahteraan umum. Lebih lanjut, dengan menggunakan etnografi kritis, periset mencoba menemukan “apa yang seharusnya terjadi” dengan membuat penilaian moral terhadap realitas yang dirisetnya.

5.      Bagaimana menerapkan metode etnografi dan critical ethnography
Menurut (Setyobudi, 2009) dalam Jurnal Penelitian Seni Budaya hal.111 para ahli etnografi tinggal dalam suatu komunitas yang bukan berasal dari komunitas kebudayaannya sendiri selama kurun waktu 2 tahun sampai dengan 3 tahun, bahkan ada yang lebih. Peneliti yang memakan waktu lama seperti yang dilakukan itu dalam rangka mempelajari tentang beberapa aspek kehidupan sehari-hari suatu komunitas yang dibayangkan oleh etnografer sebagai liyan (the other). Kendati demikian, etnografer-etnografer generasi paska colonial cenderung bekerja dalam periode relative pendek dan dalam komunitas yang beragam serta kompleks, dalam institusi yang bersifat local, regional, nasional, atau bahkan global.
Menerapkan etnografi kritis menurut (Barab, Thomas, Michael K, & Newell, 2004) hal.263 more generally, we believe that context are never without agency there are always teacher, administration, student, and community members creating context, and therefore local adaptability must be allowed for in the design. we have adopted "mutual adaptation" to capture how an innovation both changes and is changed by a local context struggles to the shared space through community bulletin boards, email messages, chat dialogues, completed quests, and suggestions and contibrutions to our design team.




























Daftar Pustaka
Barab, S. A., Thomas, Michael K, T. S., & Newell, M. (2004). Critical Design Ethnography: Designing for Change. Anthropology and Education Quarterly , 254.
Bungin, B. (2012). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Kriyantono, R. Modul Bahan Ajar UBDistance Learning.
Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.
Setyobudi, I. (2009). Etnografi dan Genre Sastra Realisme Sosialis. Jurnal Penelitian Seni Budaya , 109-118.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar