PT
POS INDONESIA
Di
PT Pos Indonesia tidak terdapat Public Relations secara khusus, melainkan Humas sekaligus manajer marketing. Humas
disini menerapkan konsep Public Relations yang di praktikkan oleh “The
Father of Public Relations” Ivy Lee
dengan teorinya state of being.
Teori
Public Relations “state of being” yaitu kegiatan Public Relations itu sudah dalam bentuk biro, bagian, seksi, urusan, dan
lain-lain. Dalam pengertian
ini PR dikatakan sebagai metode komunikasi atau PR sebagai lembag.
Rangkaian yang dibina
berdasarkan rencana yang pasti, mapan, logis dan sistematis (tahapan metode research
atau fact finding, planning, action dan evaluation).
Semua
yang berkaitan dengan internal dan eksternal tidak ada yang tertutup. Artinya
terbuka di khalayak itu dalam hal pemberian informasi. Tidak berarti untuk
internal itu semua di ketahui oleh karyawan tentang kewenangan – kewenangan
direksi. Dan khalayak tidak mungkin diberi informasi yang sifatnya rahasia
untuk kantor Pos.
Sesuai
dengan teori yang tertulis diatas, meskipun Humas manajer marketing disini
diberi kewajiban dan kewenangan untuk menyelesaikan suatu tugas, tapi tetap ada
bagian-bagian, atau instansi-instansi tersendiri. Dan semua tujuan itu di rencanakan
secara pasti, mapan, logis dan sistematis sesuai dengan meeting.
Karakteristik
khusus dari seorang Humas di PT Pos Indonesia, Humas cenderung
mengkoordinasikan terlebih dulu dengan top manajer. Artinya ketika Humas tidak
bisa mengadapi permasalahan urusan kantor maka permasalahn tersebut
direalisasikan oleh Top Manajer.
Humas
memberi perhatian penuh dalam melayani pelanggan, mereka mencegah terjadinya
kekecewaan pelanggan. Mereka tidak membiarkan pelanggannya keluar dari kantor
Pos tanpa mendapatkan kepuasan. Jadi pelanggan itu mendapatkan layanan yang
sesuai dengan kebutuhannya. Kantor pos mengusahakan layanan yang terbaik.
Humas
kantor Pos menjaga relasi komunikasi dengan masyarakat melalui sosialisasi di
berbagai media, yaitu melalui radio, melalui internet, melalui brosur. Sehingga
pelanggan tetap mempercayai pelayanan dari kantor Pos. Dengan sasaran utamanya
adalah masyarakat. Dimana pihak kantor pos harus bisa mempertahankan konsumen
tetap yang bisa menghasilkan income
bagi pihak kantor Pos. apapun upaya akan dilakukan pihak kantor Pos untuk tetap
menjalin relasi dengan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar